Jumat, Agustus 10, 2007

Kasiat Kunyit dan Temu Lawak

Tanaman ini termasuk ke dalam jenis umbi-umbian. Ia berbentuk umbi batang berwarna kuning dan memiliki bau yang segar. Dan, ia dikenal dengan nama kunyit atau curcuma domertica. Tanaman yang termasuk ke dalam jenis umbi-umbian adalah temulawak atau curcuma xanthoriza.

Kedua jenis tanaman ini sering digunakan sebagai ramuan jamu atau obat-obat tradisional. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Idrus Alwi, SpPD keduanya ternyata bermanfaat untuk mencegah serangan jantung.

PENYAKIT JANTUNG

Penyebab kematian utama pada pasien diabetes mellitus (kencing manis) adalah penyakit jantung. Persentase tingkat kematian yang disebabkan penyakit jantung pada penderita DM sangat tinggi, yaitu mencapai 75 – 80%. Bahkan penderita DM yang mengalami penyakit jantung koroner berupa penyempitan pembuluh darah mencapai 75%.

Penyebab dari terjadinya penyempitan pada pembuluh darah pada penyakit jantung koroner adalah terjadinya penebalan pada diding pembuluh darah. Adapun penebalan itu sendiri disebabkan oleh banyak hal, di antaranya kadar kolesterol yang tinggi, yaitu di atas 250 bagi laki-laki dan di atas 200 bagi wanita.

Kolesterol merupakan tibunan lemak yang bergerombol berupa kelenjar-kelenjar baru dalam tubuh. Jika kadar kolesterol ini melebihi ambang batas normal maka akan sangat mengganggu peredaran darah. Sehingga tugas jantung di dalam memompa dan menghisap terlalu berat.

KUNYIT DAN TEMULAWAK CEGAH SERANGAN JANTUNG

Dr. Idrus lebih lanjut menyampaikan, bahwa dalam kurkuminoid yang terdapat pada kunyit dan temulawak mengandung 3 komponen, yaitu kurkumin, monodesme- toksikurkumin, dan bidermetoksikurkumin. Kurkumin yang diekstrak dari kedua tanaman jenis umbi-umbian tersebut - yang banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional – ternyata telah banyak pula digunakan untuk mengatasi penyakit inflamasi (peradangan) dan menunjukkan aktivitas anti inflamasi.

Sebelumnya pada terapi standar terhadap pasien DM yang mengalami peradangan jantung diberikan aspirin atau obat-obatan penurun kolesterol kelompok statin. Setelah pemberian aspirin atau obat-obatan penurun kolesterol kelompok statin menunjukkan hasil yang cukup baik. Akan tetapi, lanjut Dr Idrus bila pada terapi tersebut ditambah kurkumin hasil penurunan peradangan ternyata menjadi sangat cepat. Dalam satu minggu efek penurunan sudah dapat terlihat. Jumlah kurkumin yang diberikan untuk hasil yang paling baik adalah pada dosis rendah yaitu 45 mg per hari, yang bisa dikonsumsi 3X sehari @ 15 mg.

Demikianlah khasiat yang besar bagi kesehatan yang terkandung di dalam kedua tanaman jesis umbi-umbian tersebut. Selain dari apa yang sudah disampaikan di atas, kurkumin juga diyakini dapat meningkatkan nafsu makan, menekan peradangan dan menurunkan kadar kolesterol. Cara kerjanya adalah dengan jalan memecah kolesterol melalui enzim. Dan yang penting kurkumin sangat mudah untuk dikonsumsi, tidak mempunyai efek samping yang berarti sehingga relative aman untuk dikonsumsi. (Penulis: dr. Iskandar dalam majalah Dokter Kita, edisi 11/Desember 2006 via www.mimbarislami.or.id)

Tidak ada komentar: