Berpuasa adalah menjadikan tubuh manusia sehat dan terhindar dari berbagai gejala penyakit. Nabi Muhammad saw. bersabda yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Abi Hurairah, “Berpuasalah, niscaya kamu sehat”. Berikut ini, ada beberapa petunjuk yang bisa kita lakukan agar kita sehat di saat puasa.
Pertama, dengan memakan makanan manis saat berbuka puasa. Kita tahu, puasa akan berdampak pada sel-sel tubuh di mana reaksi-reaksi biokimiawi berlangsung. Di kala alat pencernaan beristirahat, energi yang dibutuhkan diambil dari cadangan karbohidrat dan timbunan lemak.
Kemudian zat gizi yang masuk diubah menjadi molekul-molekul yang sangat kecil, lalu diserap dan masuk ke dalam darah, diteruskan ke sel-sel. Bahan karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa. Sedangkan lemak diserap dalam bentuk asam lemak. Glukosa dan lemak kemudian dibawa darah ke hati, otak, dan otot untuk membentuk energi. Melalui rantai reaksi yang sangat panjang dihasilkan energi CO2. Jika orang makan berlebihan, maka kelebihan glukosa akan bergabung membentuk cadangan glikogen. Cadangan ini digunakan sewaktu orang berpuasa.
Selama berpuasa kebutuhan energi diambil dari cadangan glikogen dan lemak. Pada siang hari lemak terus-menerus mengalami perombakan, sehingga alat-alat tubuh yang dilapisi lemak dapat bernafas dengan lega dan timbunan lemak yang berbahaya dapat digunakan dan tergeser. Berikutnya, pada malam hari kita makan. Di sinilah terjadi lagi penyimpanan zat-zat energi. Seandainya perombakan dan penyimpanan ini terjadi sebulan penuh, tentunya akan terjadi proses penggantian yang terus menerus. Dan hasilnya akan terjadi peremajaan sel.
Untuk bagian otak, lain lagi. Kita tahu, otak terdiri dari jaringan lipid atau lemak. Dan lemak di otot berbeda dengan lemak di otak. Bila jaringan lemak di otak ini juga ikut terkuras, maka terjadi kerusakan pada jaringan otak. Energi untuk otak semuanya berasal dari zat gula. Selama berpuasa, zat gula ini datang dari hati. Dan kalau cadangan zat gula di hati habis, maka hati mencoba mengolah zat-zat lain menjadi zat gula untuk otak. Atas dasar inilah, mungkin mengapa kita disunahkan untuk cepat makan makanan yang manis-manis pada saat berbuka.
Kedua, makan banyak sayuran. Suasana Ramadan merupakan saat tubuh membutuhkan vitamin agar selalu sehat dan tampak bugar. Vitamin itu bisa kita dapatkan dari sayur-sayuran. Dari sekian banyak jenis sayuran yang kaya vitamin dan tepat dikonsumsi di bulan Ramadan, di antaranya adalah jagung muda.
Jagung muda yang mudah didapat ini, suka dimasak dengan jenis sayuran lainnya. Campuran jagung muda itu, biasanya dimasak dalam bentuk sayur asam atau rebusan biasa pada bulan Ramadan. Jagung muda ini, selain rasanya manis dan segar, juga kandungan vitaminnya tinggi. Selain itu, jagung muda baik bagi kesehatan karena kaya dengan zat senyawa organik yang bersifat basa mengandung nitrogen (alkaloid). Zat ini selain sangat bermanfaat terhadap kesehatan tubuh, juga dikabarkan dapat menyembuhkan penyakit ginjal dan memperlancar air kemih.
Akhirnya, untuk mencapai kondisi sehat dan bugar di saat puasa, maka kita harus memerhatikan dua hal. Pertama, perhatikan gizi makanan Anda (gizi seimbang). Kedua, makanlah secara bertahap, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
-
Makan sahur, sebaiknya tidak terlalu kenyang;
-
Saat berbuka, cukup dengan makanan ringan (misalnya secangkir teh manis, kue, kolak, kurma);
-
Setelah magrib, makanlah nasi dengan lauk pauk secukupnya disertai buah-buahan. Setelah tarawih, makanlah makanan ringan seperti kue dan segelas susu;
-
Bagi penderita maag, hindari makanan yang memproduksi asam lambung, minuman soda, kopi serta makanan yang terlalu pedas atau asam dan makanan yang mengandung gas;
-
Minumlah air putih, sebaiknya minimal 8 gelas sehari, untuk memenuhi kebutuhan air di tubuh kita. [dari berbagai sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar