Keluar darah dari hidung disebabkan adanya pembuluh darah yang berada di selaput lendir hidung pecah. Pecahnya pembuluh darah tersebut menyebabkan darah keluar secara terus-menerus dari hidung. Keluar darahnya bisa banyak, bisa juga sedikit, tergantung besar kecilnya pembuluh darah yang pecah tersebut.
Kendati keluar darahnya sedikit, tapi penyakit ini disebut juga sebagai mimisan. Mimisan sendiri terbagi menjadi 2 jenis. Jenis pertama disebut Epistaksis Anterior yang disebabkan oleh pecahnya sambungan antara arteri etmodialis anterior dan labialis superior. Titik perdarahannya jelas, yaitu hanya di hidung bagian depan, sehingga tidak berbahaya.
Arteri-arteri yang ada di anterior itu letaknya di permukaan dan sangat kecil, bila terjadi mimisan pecahnya cuma kecil. Bila perdarahannya normal, sekitar 3-5 menit akan berhenti sendiri. Mimisan jenis ini biasanya terjadi pada anak-anak yang kurang istirahat, panas tinggi, menjelang akil balig, atau trauma di hidung bagian luar.
Sedangkan jenis kedua, Epistaksis Posterior, disebabkan oleh pecahnya arteri sfenopalatina. Titik perdarahannya tidak kelihatan, karena letak arterinya di dalam. Tiba-tiba bisa terjadi perdarahan terus-menerus lewat hidung.
Pada epistaksis posterior, yang pecah adalah arteri besar, sehingga perdarahannya bisa terus-menerus. Karena itu, si penderita harus segera dibawa ke rumah sakit dan ditangani oleh dokter spesialis THT (Telinga Hidung, Tenggorokan) dan penyakit dalam. Bukan dokter umum, sebab jika dokter umum yang menangani epistaksis posterior ini, maka risiko kematian sangat besar. Di bagian THT pun penanganannya spesifik.
Mimisan jenis ini kerap terjadi pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Yang menarik, pecahnya arteri sfenopalatina pada penderita hipertensi, justru baik bagi si penderita. Pasalnya. pecahnya arteri sfenopalatina justru sebagai klep pengaman daripada terjadi stroke. Kalau stroke, yang pecah adalah arteri di dalam otak. Sebelum pecah di arteri dalam otak, arteri sfenopalatina sudah pecah dulu, sehingga tensinya turun, dan bisa meredakan rasa pusing atau sakit kepala.
Ini biasanya terjadi pada orang di atas 40 tahun, dan seringkali disebabkan oleh hipertensi. Karena itu, bila, seseorang yang sudah pernah mengalami mimisan posterior akibat hipertensi, tekanan darahnya harus selalu terkontrol. Karena, jika tensinya tidak terkontrol, kemungkinan arteri sfenopalatina akan pecah lagi sekitar 50 persen.
Bagaimana mengatasinya? Cara sederhana untuk menghentikan perdarahan tanpa bantuan obat dan alat. Cukup dengan duduk dengan posisi badan dan kepala agak maju ke depan. Lalu gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menekan dan menutup hidung. Sedangkan mulut dibuka untuk bernapas. Lakukan selama 1-2 menit. Tak berapa lama kemudian biasanya darah langsung berhenti.
Dengan memajukan kepala berarti darah tidak akan mengalir kembali ke tenggorokan. Gunanya mencegah iritasi dan batuk, tersedak, atau muntah darah. Posisi duduk juga membuat aliran darah lebih lambat, karena posisi jantung sebagai pusat pompa darah berada di bawah hidung. Berbeda jika anak dibaringkan, karena posisi jantung berada sejajar dengan hidung, sehingga darah yang mengalir pun relatif lebih cepat.
Jika cara pertama belum berhasil, cobalah kompres hidung dengan es. Bungkuslah es dengan saputangan lalu tempelkan di antara kening dan hidung. Selain es, benda lain seperti makanan atau minuman beku bisa digunakan. Es dan benda dingin lainnya yang ditempelkan mampu mengecilkan pembuluh darah sehingga perdarahan pun cepat berhenti. Kompres bisa dilakukan saat perdarahan sedang berlangsung maupun berhenti.
Jika di Jepang kebetulan ada kangkung, anda bisa menggunakan kangkung untuk mengobati mimisan. Beberapa referensi menyebutkan, dalam 100 gram kangkung yang direbus tanpa garam, nilai nutrisnya adalah energi sebanyak 28 kkal, air 91, 2 gram, protein 1, 9 gram, lemak 0, 4 gram, dan karbohidrat 5, 63 gram. Selain itu, kangkung juga mengandung mineral, vitamin A, B, C, asam amino, kalsium, fosfor, karoten, dan zat besi.
Kangkung memiliki sifat kimia sebagai antiracun, peluruh perdarahan, diuretik (pelancar kencing), antiradang, dan sedatif (penenang/obat tidur). Karenanya tidak heran jika kita mudah mengantuk setelah makan dalam porsi banyak dengan menu utama kangkung.
Untuk keperluan pengobatan, yang dipergunakan adalah seluruh bagian tumbuhan dan akar. Kandungan kimianya adalah daun mineral, vitamin, karotena, hentriakontan, dan sitosterol. Beberapa jenis penyakit yang bisa diobati dengan kangkung, antara lain mimisan, haid terlalu banyak, sakit gigi, melancarkan air seni, keracunan makanan, kencing darah, sakit perut, sulit tidur, wasir berdarah, dan sebagainya
Untuk mengobati mimisan dan mengurangi haid yang terlalu banyak, ambillah dua ikat kangkung dan cuci hingga bersih. Setelah itu ditumbuk hingga halus atau diblender. Selanjutnya airnya disaring dan dicampur dengan satu sendok makan madu. Air ini kemudian diminum sekaligus sehari sekali.
Atau menggunakan daun sirih. Setelah dicuci bersih, gulunglah daun sirih tersebut lalu dimasukan ke hidung yang mengalami pendarahan. Daun sirih dikenal ampuh untuk mengatasi mimisan karena mengandung zat pengerut jaringan atau astringen.
Sebaiknya anda segera berkonsultasi ke dokter spesialis THT di sana, untuk mengetahui lebih rinci penyebab mimisan anda tersebut. Bila dilihat dari gejala, mungkin mimisan anda dikarenakan anda mengalami gangguan sinusitis atau darah tinggi.
(Sumber Artikel: http://eramuslim.com/klinikherba, oleh: Bapak Toto Buntoro)
7 komentar:
Ana Yanuarfebri..
ana mau mengucapkan terima kasih atas infonya..
ini sangat bermanfaat untuk ana jikalau ana mendapai diri ana mimisan..
Khudoohaafiz..
infonya sangat bermannfaat
trima kasih banyak,infonya sangat bermanfaat untuk ayahku.
Subhanallah,...doumo infonya,..
makasi untuk info bermanfaat ini...
hai...info yg luar bisa...btw klo bisa qu minta info pengobatan utk sakit Sinusitis donk
makasih infonya, anak saya dalam minggu ini udah 2 kali mengalami mimisan
Posting Komentar