Sabtu, Agustus 25, 2007

Mengatasi Balita yang Sulit Makan

Masalah anak sering tidak mau makan pada anak usia di atas 1 tahun merupakan masalah umum pada keluarga. Anak usia di bawah 1 tahun pola makannya masih pasif tergantung pemberian dari orang lain. Sedangkan pada anak usia di atas 1 tahun anak mulai membantah dan punya selera pada rasa tertentu dan senang makan pada keadaan tertentu, misalnya di tempat keramaiaan atau makan bersama.

Pada usia 1-3 tahun merupakan saat anak belajar pola makan, dan pada saat itu anak sudah aktif bergerak sehingga pola makan tidak harus disuatu tempat dan waktu tertentu dan kita terbiasa memberi makan 3 kali sehari.

Makan boleh diberikan saat bermain, jumlah sedikit tapi frekuensi lebih sering. Maksudnya, tak perlu banyak tapi pemberian makanan lebih sering, juga makan tidak harus nasi utuh, mungkin dapat dalam bentuk pengganti nasi seperti roti, mie, kentang yang dikemas menarik dan semua tergantung selera anak.

Pada prinsipnya, kita harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan pada saat si kecil makan. Dan tidak perlu memaksa anak untuk makan. Semakin dipaksa, akan menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan baginya.Tidak perlu mencubit, mencekoki atau memelototi. Karena, hal ini akan membuat anak makin ketakutan dan secara psikis malah akan membuat makanan yang dimakan tidak terkunyah dengan baik, sehingga sulit ketika akan melewati usus besar, yang kemudian terasa seolah sakit perut padahal si anak sedang mengalami sembelit.

Bila kebetulan kita bekerja, cobalah luangkan waktu sebentar saja tetapi berkualitas untuk menyuapi si kecil. Waktu yang singkat itu diusahakan dengan memberikan kepuasan psikis kepada anak dan buatlah agar suasana hatinya senang, misalnya anak makan sambil jalan-jalan atau bercanda.

Sebaiknya sedini mungkin kita menerapkan penghargaan dan hukuman yang edukatif. Misalnya, pada waktu anak mau makan dipuji, diajak jalan-jalan, ciuman, pelukan. Bila tidak mau makan, katakan, misalnya, ibu atau ayah tidak mau lihat televisi bersama-sama, tidak mau jalan-jalan lagi.

Masalah faktor sulit makan tidak terkait dengan genetika. Justru yang terkait dengan faktor genetika adalah tubuh badan si anak, bila makannya banyak tapi tidak gemuk-gemuk, itu kemungkinan adalah faktor genetika, walau ada beberapa faktor lainnya yang bisa membuat tubuh tidak gemuk, misalnya ada gangguan pada sistem pencernaan. Sedangkan keterkaitan dengan penyakit, penyakit merupakan akibat dari sulit makan dan bukan penyebab sianak menjadi sulit makan.

Herba yang insya Allah dapat menolong adalah Omega 3 Kapsul, Spirulina dan Madu Asli. Cara mengonsumsinya, berikan 2 kapsul Omega 3 kapsul dan Spirulina per hari. Jika keponakan anda mudah meminum obat dalam kapsul, bisa diberikan langsung, tapi jika tidak, bisa dicampur dengan susu setelah kapsulnya dibuka tapi kedua herba tersebut jangan dicampur, misalnya pagi untuk Omega 3 dan sore Spirulina.

Bila cara di atas kurang disukai, bisa dengan cara seperti membuat puyer, herba yang telah dibuka kapsulnya tersebut ditaruh di sendok makan, diberi air sedikit lalu disuapi ke anak-anak. Pagi untuk Omega 3 dan sore untuk Spirulina. Guna mengurangi rasa tidak enak dari herba tersebut, berikan 2 sendok makan madu yang telah dicampur air hangat di cangkir, diaduk hingga rata, lalu diminum. Sangat dianjurkan minum herba 30 menit sebelum makan.

(Sumber Artikel: http://eramuslim.com/klinikherba, oleh Bapak Toto Buntoro)

Tidak ada komentar: