Jangan anggap enteng deg-degan alias berdebar-debar tanpa sebab. Apalagi jika disertai sesak nafas dan pusing. Bisa jadi irama jantung anda terganggu.
"Gangguan irama jantung yang paling sering ditemukan dalam praktek sehari-hari adalah fibrilasi atrium (FA)," ujar Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI Prof Dr Sjaharuddin Harun, seperti dikutip Radar Banjarmasin.
Ia menjelaskan, gejala yang sering dikeluhkan penderita gangguan irama jantung adalah sesak nafas, pusing, rasa letih, ataupun nyeri dada. Kejadian FA, menurut penelitian Framingham, akan meningkat seiring makin meningkatnya usia. Umumnya, gangguan ini diderita orang yang berusia di atas 65 tahun.
Di Indonesia, pada 2020 diperkirakan akan ada 28 juta orang yang mengidap ganguan irama jantung. Apa risiko gangguan irama jantung ini?
"Gangguan itu berisiko menyebabkan stroke tromboembolik. Jadi ada perlambatan aliran darah di atrium kiri atau serambi kiri jantung, yang dapat menyebabkan terbentuknya bekuan darah di rongga jantung," jelas Sjaharuddin.
Penyebab gangguan ini, lanjutnya, bisa karena ada kelainan yang mendasari. Misalnya saja, diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, kelainan katup jantung, dan gagal ginjal. "Tapi sebagian besar kasus tidak diketahui penyebab dasarnya," tambahnya.
Secara umum, sebenarnya dokter umum bisa mendeteksi adanya gangguan irama jantung. Sebab dari pemeriksaan tekanan darah dan denyut nadi, gangguan itu bisa diketahui.
(yz~sumber:http://perempuan.com/index.php?ar_id=9988)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar